Minggu, Januari 01, 2012

Pertumbuhan dan Perkembangan Sastra Indonesia V


1.        Periode 45 (angkatan 45) . pengakuan berdirinya angkatan 45, yaitu berdasarkan   surat Kepercayaan Gelanggang yang tertanggal 18-2-1950 dan disiarkan dalam majalah siasat  tanggal 22-10-1950. Mengenai isinya dapat disimpulkan sebagai berikut:
Titik perhatian angkatan 45 ialah Kebudayaan Dunia yang Bersifat Universal. Dan menurut pandangan mereka bahwa seniman-seniman itu adalah manusia universal yang muncul dengan corak Indonesia.

Kebudayaan Indonesia baru itu tidak hanya disajikan untuk Indonesia saja melainkan manusia se dunia. Hal ini berarti kebudayaan baru harus meningggalkan kebudayaan lama yang hanya mementingkan unsure-unsur kedaerahan saja, artinya kebudayaan yang bersifat universal atau dengan kata lain memiliki konsep humanism universal.angkatan 45 merupakan angkatan yang bergaya ekspresif dan revolusioner. Dalam hal ini tidaklah mengherankan, mengingat bahwa, pengarang yang tampil pada awal periode 45 adalah mereka yang telah banyak berbuat pada zaman Jepang, seperti Idrus dan Chairil Anwar. Kedua sastrawan ini dianggap sebagai pelopor angkatan 45, chairil dibidang puisi dan Idrus dibidang prosa.

Chairi di pandang sebagai pelopor dibidang puisi karena ia yang membawa perubahan secara radikal dalam bidang puisi Indonesia sesudah perang. Hal tersebut dapat kita lihat pada sajaknya yang berjudul Aku.
Aku
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorangpun kan meraya
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari

Hingga hilang pedih perih

Dan aku lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi.

Bentuk isi dan gaya sajak tersebut sudah berbeda dengan sajak-sajak sebelum perang. Oleh karena itu sajak ini dianggap pelopor angkatan 45. Jika di amati lebih jauh, gaya bahasanya bersifat individual dan revolusioner, isinya tentang masyarakat modern serta pengungkapannya ekspresif.pelopor angkatan ini antara lain:
a.       Idrus. Dengan karyanya yang berjudul Soerabaya dan Corat-coret di bawah tanah, akhirnya dia dia dianggap sebagai polopor angkatan ini di bidang prosa. di bidang cerpen pengarang-pengarangnya seperti, Subagyo Juwono, riyono Pratikno, Muhammad Ali Maricar, M Balfas, Ajib Rosidi, bakri Siregar dll.
Adapun aliran-aliran yang ada dalam angkatan ini antara lain:
v  Golongan gelanggang
Golongan ini tidak terikat oleh isme tertentu, konsepsinya Humanisme universal.anggotanya antara lain: Chairil Anwar, Asrul Sani, Rivai Apin, Idrus, Pramudya Ananta Tur, Sitor Situmoran, Usmar Ismail dll.
v  Golongan Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat) alirannya komunisme, konsepsinya realism sosialisme.tokohnya yang dikenal antara lain: Buyung Saleh, A.S. Dharta, Bakri Siregar, Bachtiar Siagian, Bandaharo Harahap dll.
v  Golongan penganut agama tertentu, diantaranya: Bahrum Rangkuti (penyair Islam), Wiratmo Sukito (essai dari golongan khatolik), W.S. Rendra (essai dari golongan Khatolik).

Penyair-penyair dalam bentuk sajak antara lain: Mahatmanto, Aoh Kartahardimaja, Nugroho dan M.A. Juhana, Taslim Ali, Amal Hamzah, Rustandi Kartakusuma, Toto sudarto Bachtiar (pahlawan tak di kenal), Kirjomulya, Dodong Jiwapraja, W.S. Rendra (tergolong penyair yang banyak mempersialkan kemanusiaan, kumpulan sajaknya yang terkenal ialah Balada Orang-Orang Tercinta. Salah satu sajaknya yang dimuat dalam buku kumpulan sajaknya yaitu berjudul Terbunuhnya Atmo Karpo)

Terbunuhnya Atmo karpo
Dengan kuku-kuku besi kuda menebah perut bumi
Bulan berkhianat gosok-gosokkan tubuhnya di pucuk-pucuk peru
Mengepit kuat lutut penunggang perampok yang diburu
Surai bau keringat basah, jenawipun telanjang.

Sagenap warga desa mengepung hutan itu
Dalam satu pusaran pulang balik Atmo Karpo
Mengutuki bulan betina dan nasibnya yang malang
Berpancaran bunga api, anak panah di bahu kiri.

Satu demi satu yang maju tersadap darahnya
Menunggang baja dan kuda mengangkang kaki muka
Nyawamu barang pasar, hai orang-orang bebal!
Tombakmu pucuk daun matiku jauh orang papa
Majulah, Djoko Pandan! Di mana ia ?
Majulah ia karena padanya seorang ku kandung dosa

Anak panah empat arah, musuh tiga silang
Atmo Karpo masih tegak, luka tujuh liang

Badan perutnya tapi masih setan ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa.

Bedah perutnya tapi masih setan ia
Menggertak kuda di tiap ayun menungging kepala.

Berita ringkik kuda muncullah Djoko Pandan
Segera menyibak bagi derapnya kuda hitam
Ridla dada bagi derunya dendam yang tiba.

Pada langkah pertama kudanya sama baja
Pada langkah ketiga rubulah Atmo Karpo
Panas luka-luka terbuka daging kelopak-kelopak angkosa.

Malam pandang meneguk menjilat darah di pedang
Ia telah membunuh bapaknya.

v  Golongan pengarang wanita angkatan 45 diantaranya:
a.       Ida Nasution, pengarang essai
b.      St. Nuraeni, penerjemah berbagai sastra dunia
c.       Waluyati, sajaknya berjudul Engkau, Telaga Remaja, Berpisah. Di samping itu iapun menulis novel berjudul Pujani.
d.      Nursyamsu, sajak-sajaknya berjudul Membayar Utang Jeritan Malam, Tinggi Hati dll.
Lanjut kehalaman selanjutnya,........

0 comments:

Posting Komentar