1. Periode Kontenporer (angkatan 70 an)
Penamaan ini muncul sejak Sutardji Calzoum Bachri menolak kata sebagai tumpuan ide. Puisi kontenporer biasa juga disebut puisi neko-neko, puisi lagu, puisi beling. Cirri-ciri sastra kontenporer, khususnya bidang puisi yaitu:
a. Puisi yang menolak kata sebagai media ekspresi. (Danarto) contohnya
b. Puisi yang bertumpu pada symbol-simbol non kata, dan menampilkan seminimal mungkin kata sebagai intinya, (Jeihan) contohnya
Vvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Vvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Vvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Vvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Vvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Vvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Vvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
Vvvvvvvvvvvvvvvvvvvv
V
!VIVA PANCASILA!
c. Puisi yang bebas memasukkan unsure-unsur bahasa asing atau bahas daerah, (Darmanto. JT.)
d. Puisi yang memakai kata-kata supra, kata-kata konvensional yang dijungkirbalikkan dan belum di kenal masyarakat umum, (Sides Sudyarto).
e. Puisi dengan tipografi secara cermat, sebagai bagian dari ekspresi, puisi berpijak pada bahasa konvensional, tetapi diberi tenaga baru dengan cara menciptakan idiom-idiom baru,puisi yang memotong-motong kata menjadi suku kata dan membalikkan suku kata tersebut (Sutardji Calzoum Bachri)
Tragedi Winka Siska
Kawin
Kawin
Kawin
Kawin
Kawin
Ka
Win
Ka
Win
Ka
Win
Ka
Win
Ka
Winka
Winka
Winka
Sihka
Sihka
Sihka
Sih
Ka
Sih
Ka
Sih
Ka
Sih
Ka
Sih
Ka
Sih
Sih
Sih
Sih
Sih
Sih
Ka
Ku
(sutardji Calzoum Bachri, 1983)
Tema yang dikemukakan dalam puisi angkatan 70 an ialah:
a. Temanya tentang protes tentang kepincangan sosial dan tampak negative dan industialisasi.
b. Temanya humanism yang mengemukakan kesadaran bahwa manusia adalah subjek pembangun dan bukan obyek pembangunan
c. Tema yang dilukiskan melalui alegori dan parable.
d. Tema tentang perjuangan menegakkan hak-hak asasi manusia berupa perjuangan untuk kebebasan, persamaan hak, pemerataan dan bebas pencemaran teknologi modern
e. Temannya , kritik sosial terhadap tindakan sewenang-wenang dari yang menyelewangkan kekuasaan dan jabatan (Pradopo, 1948).
Adapun pengarang lain angkatan ini seperti, Yudhistira Ardinugraha, Linus Suryadi, gunoto Saparie (puisi) yakni Melancholia 1979, putih!putih!putih! 1976, Kendal 1976 dan solitaire 1981.
Rusli Marsuki saria, juga menerbitkan tiga kumpulan puisa yakni, Ada Ratap Ada Nyanyi, tema-tema Kecil, Putri Bunga Karang.
Husni Djamaluddin lahir di Tinambung (sulawesi) 10 November 1943. Menjabat sebagai sekretaris PWI Makassar dan wakil ketua Dewan Keseniaan Makassar. Kumpulan sajak-sajaknya: Puisi Akhir Tahun(1969), Obsesi (1970), Kau dan Aku (1973), Anu (1974), bersama Rahman Age, Aspar, Sinansari Ecip ia menulis sajak-sajak dari Makassar (!1974), Puisi Asean (1978).
0 comments:
Posting Komentar