Jumat, Juni 27, 2014

Nak Datanglah.


Lama ayah menanti nak
Berharap tangismu membelah petang.
Meski kali ini harap cemas ayah kembali penuhi jiwa
Menunggumu mengetuk pintu dan muncul berwajah ayu
Begitu lama terasa nak
Sungguh terasa lama
Meskipun ayah memanggilmu begitu mesra
Meski ayah menjemputmu dengan doa-doa
Namun sedikitpun kau tak mengetuk
Bahkan tirai pembuka pun kau tak sentuh.
Ayah cemas dan takut
Jika kau tak menemui ayah tak menemui ibu, tak menemui nenek dan kakekmu.
Nak, hari ini ayah catat dilembar kehidupan
Tentang separuh jiwa ayah dan ibu yang dititipan tuhan Kepadamu.
Nak datanglah segera dan lihat negeri ini
Agar kelak kau dapat melukis langit untuk sebuah peradaban madani.

(Perasaan seorang ayah untuk anaknya yang akan lahir.)
Makassar, 14 Juni 2014

0 comments:

Posting Komentar