tinggalkan riuh senandung orkestra di sudut lorong
dan galak tawa beraroma alkohol
lalu malam dicumbunya berulang kali
cukup aku di sini
menatap langit bertabur warna kembang api
dan bermain dengan anganku sendiri
perayaan ini kupikir biasa saja
kecuali tulisantulisan yang tak kutemui ujungnya
memaksaku bergulat dengan batinku yang hampa
malam semakin jauh
sedang waktu menggilas benakku yang keruh
dan di angkasa bulan tak berayun pun tak berkaca
mungkin sepi masih mengawaniku di sini
dengan kenangan yang tak mungkin berulung
meski dupa kugelar dan kuhabiskan beribu mantra
aku tersesat,............
sendiri, di alam sunyi
Mardianto
Makassar, 01 januari 2013
0 comments:
Posting Komentar