Dikeramatnya alam dan tahta rimba raya
tercipta sebait rindu yang tercurah pada melodi kecap tua
Purnama ketujuh, jatuh sebagai titisan wajah Bissu Daeng
dan Toakala terkepung gelisah, pada bisik mantera passalang rianging
" tulusukko ribarambanna,pabattu cinna atingku anjari sa'be rilipa'na"
menusuk gelisah dan menyekap sukma pada pasung kebimbangan
Namun sumpah dipersaksian botting langi
merupakan keharusan tanpa tawaran
Dan jerit miris membelah malam, pecah di karang terjal
sebelum semua menjelmah batu
patung abadi kasih terlarang
Mardianto
Bantimurung, 22 Juli 2011
3 comments:
Biarka kecapi itu bergeming tiap malam untuk mengisahkan fenomena Toakala bersama Bissu Daeng,
ya,..........meskipun semua hanyalah kasih terlarang,.....
Tak ada yang bisa menyangkal bahwa itu karena cinta ^_^
Posting Komentar