Mendung yang menggumpal di matamu
bukanlah badai,.............untuk kau mengutukku bukan sebagai lelaki
karena begitu curam terjal, aku memeluk namamu
Ingatlah kala kita memetik bunga
sedang pelangi turut menyaksikannya
Apa kau tahu,................
jika kenangan itu mengiris batinku....?
Dengarlah sayang
Sajak ini pembelaanku, sebelum kau tikam aku sebagai pecundang
karena separuh nafas kukorbankan untuk satu rasa
Jika kelak
tiang gantung kau hias dengan kata sayang
kafani mayatku dengan wangi tubuhmu
sebagai teman pada gelap bencimu
Maaf,.......
maafkan aku yang mati sebelum kutuntaskan cintaku padamu
Mardianto
Warkop Dg Te'ne 21 Juni 2011
bukanlah badai,.............untuk kau mengutukku bukan sebagai lelaki
karena begitu curam terjal, aku memeluk namamu
Ingatlah kala kita memetik bunga
sedang pelangi turut menyaksikannya
Apa kau tahu,................
jika kenangan itu mengiris batinku....?
Dengarlah sayang
Sajak ini pembelaanku, sebelum kau tikam aku sebagai pecundang
karena separuh nafas kukorbankan untuk satu rasa
Jika kelak
tiang gantung kau hias dengan kata sayang
kafani mayatku dengan wangi tubuhmu
sebagai teman pada gelap bencimu
Maaf,.......
maafkan aku yang mati sebelum kutuntaskan cintaku padamu
Mardianto
Warkop Dg Te'ne 21 Juni 2011
0 comments:
Posting Komentar