Demi hujan, jatuh satu-satu,
genapkan gelisah sukmaku
lalu malam bercengkrama kebisuan
sedang langit masih enggan berias warna
Demi hujan,...........
aku masih mencari tabir kalbumu
walau untuk itu
pencarian hanyalah garis abstrak
jika akhirnya aku menginjak ujung malam,......
dan kau embun menyambut dan mengajak menanti pagi
maka gelisahku meronta
cemas jika sengatnya menguapkanmu
hingga tiada tampak meski hanya bayang-bayang
Demi hujan,....
kau embun pengelana.
Maros, 13 februari 2012
mardianto
3 comments:
wets...luar biasa
makasi,.....!
pencarian yang seakan masih menunggu titik tepian, tapi yakinlah pencarian itu akan berakhir dengan setitik harapan penuh dengan senyuman.
Posting Komentar