Kau hadapkan punggungmu di depanku
hanya lambaian rambutmu
menyapa sunyiku
Puspa..........
Sungguh aku paham bilik kita
Jauh sebelum engkau tertunduk lesu
ini mimpi kita yang tak pernah usai
Kini............ ku tak perna berjumpa lagi dengan rindumu
Yang slalu mengingatkanku tentang jam malam
Di mana Puspa..............?
Di mana cinta yang slalu menaburkan wangi mawar
Bila pelita kamar kita mulai redup tertiup angin
Puspa.................
Hari ini kau lupa jalan menuju rumah kita
sungguh aku masih di kamar ini
Menatap rintik hujan dengan lagu sepinya
namun bayanganmu tiada tampak di ujung jalan
Pulanglah puspa
Bilik ini terlalu gersang tanpamu.
Mardianto
Bengo, 30 Mei 2010
0 comments:
Posting Komentar