Baruga dengan hiasan lamming
Turut mengantar kesaksianmu
Sumpah sebagai nahkoda
Hari ini kau putuskan melangkah pada jejak yang sesungguhnya
Kawan,..........
Pada kisah kita menjejaki rimba
Sukma kita menangis di tikam gelap malam
Suarasuara pecah bersama gemuruh di jalan dan taman-taman kota
Lalu kita mengitari nusa untuk satu nama sebelum fadel mengguncang memecah sunyi
Yah,.....
Kisah ini memang tak pernah usai dalam agenda titipan langit
Karena hari ini aku kembali menatapmu sebagai pangeran untuk Lela sang bidadari
Kawan,........
Pintu-pintu rahmat sebentar lagi menyambutmu
Maka raihlah sebagai kado pernikahanmu
Meskipun kelak jika kau berlayar sedang badai merobek layarmu
Namun ingatlah pesan leluhur lalu kemas sebagai mantera
" Pura bebbere sompe'ku
Pura gunciri gulli'ku
Ulebbirenggi telleng na toalie"
Berlayarlah terus menjejaki samudera
Hingga kelak kau temui peraduan mentari
Dan sungai-sungai mengalir mengukir namamu dengan bingkai pelangi senja.
Mardianto
Warkop Dg Te'ne, 04 Juli 2011
1 comments:
punna memeang nia'
nakusareangki badi'ku
passambe batangkalengku
anjari rannu riniakna kalennu ilalang lamming......
punna sallang nanubuntulu bombang maraja
taenaja natea' badikku laccini cera'
Posting Komentar