Kamis, April 05, 2012

Ku sebut kau wanita dimalam hari

Aku kenal parau suaramu
melangkah dengan kaki telanjang

Lorong dan trotoar ini telah akrab denganmu

Di kepalamu, jajanan kecil
Kadang laris pun kadang basi

Begitu pahit jalan ini
Namun lebih perih tangis bayimu di kolong jembatan

Mereka bermain
Tertawa dan menangis
Merelakan semua pada kehendak Tuhan.

Tiap kali aku menemukanmu
layaknya seorang lelaki

Namun aku yakin
Bila malam, kau lebih dari seorang ibu.

                                             Mardianto
                                             Maros, 20 Maret 2012

1 comments:

Anonim mengatakan...

dia wanita perkasa........dalam sejarah peradaban,....!

Posting Komentar