Di ujung tahun ini,
ku kemasi kado untukmu
walau tak disaksika rembulan
Dua belas purnama
begitu cepat di putar waktu
Dan aku tetap di tempat ini
Bilik kecil dinding gamacca dan kursi tua tempatmu menata rambut
ah,....................aku tertikam olehnya
puspa.......
kado ini tak seindah dugaanmu
hanya sepotog pelangit dan beberapa tetes embun
Puspa........................
Aku bukan pangeran untuk satu bidadari
Tapi lebih dari seorang raja
Dan kau dewi pada kerajaan asmara
Biarkan setiap senja menghiasi rindu kita
Seperti ombak tanjung bayam
Menciumi bibir-bibir pantai lalu pergi tinggalkan bui sebagai tanda kesetiaan
Bika gelisah memasung hatimu
Temukan aku dalam tidurmu
Di sana kita ciptakan
Beribu kisah merah jingga.
Mardianto
Tanjung Bayamm, desember 2010
walau tak disaksika rembulan
Dua belas purnama
begitu cepat di putar waktu
Dan aku tetap di tempat ini
Bilik kecil dinding gamacca dan kursi tua tempatmu menata rambut
ah,....................aku tertikam olehnya
puspa.......
kado ini tak seindah dugaanmu
hanya sepotog pelangit dan beberapa tetes embun
Puspa........................
Aku bukan pangeran untuk satu bidadari
Tapi lebih dari seorang raja
Dan kau dewi pada kerajaan asmara
Biarkan setiap senja menghiasi rindu kita
Seperti ombak tanjung bayam
Menciumi bibir-bibir pantai lalu pergi tinggalkan bui sebagai tanda kesetiaan
Bika gelisah memasung hatimu
Temukan aku dalam tidurmu
Di sana kita ciptakan
Beribu kisah merah jingga.
Mardianto
Tanjung Bayamm, desember 2010
1 comments:
bcsvjshbv
Posting Komentar