Selasa, November 22, 2011

Bait-Bait Syair yang Terputus

seperti senja menanti malam
remang,........ kelam
hingga sepi mengores luka serupa ibu melahirkan janinnya
tampa ruh...

setelah itu, sungai mengalir miris di jeram  bercadas
meliuk-liuk di bongkahan karang
tak peduli remuk atau mati

resahku kian beku
meski berulang kusebut nama tuhan
dalam syair-syair yang terputus


malam-malamku berlari
sementara angin menikam kabut yang sebentar lagi menjadi tirai tak bertepi

yah,.... bagitulah  tangisku merajang sengketa batin
yang hendak tumpah
mejadi samudera,.............

                                   mardianto
                                  warkop Dg Te'na, 22 November 2011

1 comments:

Wulan (WCKD) mengatakan...

hmmmm...

Posting Komentar